Mengenal Burung Bulbul Lebih Dalam

Mengenal Burung Bulbul Lebih Dalam


Ketika berbicara mengenai burung kicau, tentu terlintas dikepala kita semua akan kemampuan mereka untuk dapat menghasilkan suara merdu, atau bahkan melantunkan melodi yang terdengar seperti lagu.

Tentu sangat banyak spesies burung kicau yang ada di dunia, tetapi terdapat satu yang paling terkenal dan banyak dicari orang.

Burung tersebut memiliki nama common nightingales atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan burung bulbul umum.

Jenis burung ini tersebar merata di berbagai tempat di dunia.


Pola Hidup Burung Bulbul

Ketika musim panas maka akan ditemukan di Eropa dan Asia, mereka dapat ditemukan pada dahan pohon sedang bertengger bersama kawanan.

Mereka banyak ditemukan pada daerah tersebut karena mereka dapat bertahan hidup dan menikmati hidup ketika ada pada iklim yang hangat.

Ketika tiba saatnya musim dingin, kawanan bulbul akan melakukan migrasi untuk mencari daerah tropis seperti daerah Nigeria, Mesir, dan Afrika.

Ketika sampai, mereka akan langsung menjelajah pohon untuk mencari tempat berlindung dari predator.

Tempat tinggal paling disukai umumnya di semak belukar, karena di tempat tersebut sulit diserang oleh predator.


Memiliki Kicauan yang Merdu

Bulbul tentu terkenal dikalangan pecinta burung karena keunikan kicauan merdu yang dikeluarkan, banyak orang sengaja keluar rumah untuk mencari tempat tinggal bulbul dan mendengarkan kicauan merdu yang dapat menenagkan hati.

Jika Anda mencoba uuntuk mencari suara nyanyian burung pada pagi hingga sore hari, tentu tidak akan menemukannya karena bulbul hanya mengeluarkan suara pada malam hari.

Bulbul dengan jenis kelamin betina tidak umumnya mengeluarkan suara, hal ini dikarenakan pada dasarnya secara alamiah kegiatan bersuara dilakukan bulbul jantan untuk mencari pasangan untuk dikawinkan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai kompetisi antara banyak bulbul jantan, mana dari mereka yang dapat menarik perhatian banyak betina.

Selain itu, bernyanyi dengan volume yang keras juga digunakan sebagai sistem intimidasi sesama bulbul jantan.

Hal ini juga dapat dilakukan untuk menjaga sarang bulbul agar tidak dirusak atau dimasuki bulbul asing.

Kemampuan bernyanyi ini juga digunakan sebagai alat komunikasi antara satu burung dengan temannya.


Ciri Fisik Burung Bulbul

Jika Anda ingin mengamati dari fisik yang kasat mata, bulbul memiliki tubuh dengan ukuran yang tidak terlalu besar, bulu yang dimiliki juga tidak berwarna seperti burung beo.

Bulbul memiliki bulu dengan warna kecoklatan pada seluruh tubuh.

Jika umumnya jantan dan betina pada hewan lain memiliki banyak anggota tubuh yang berbeda, hal ini tidak berlaku pada bulbul.

Mereka dapat dibedakan melalui berat badan, betina cenderung lebih berat dibanding jantan karena perbedaan metabolisme tubuh tetapi hal ini tidak dapat dipukul rata karena jumlah makanan yang dikonsumsi tidak sama rata.

Metabolisme ini dipengaruhi oleh aktivitas bernyanyi yang dilakukan bulbul jantan dimalam hari.

Saat mencoba menarik perhatian betina, jantan akan bernyanyi hampir sepanjang malam, dengan begitu maka energi yang digunakan sangat banyak menyebabkan penurunan berat badan lebih cepat.


Ketika musim kawin telah lewat, bulbul hidup tidak dalam bentuk kawanan lagi, melainkan secara sendiri-sendiri.

Dengan cara ini, akan memudahkan proses migrasi yang dilakukan.

Bulbul dikenal sebagai burung yang tidak melakukan penerbangan dalam jangka panjang, umumnya mereka akan terbang dengan banyak pemberhentian sebelum mencapai tujuan utama.

Bulbul merupakan hewan pemakan serangga seperti burung pada umumnya, contoh serangga yang sering dikonsumsi adalah semut, cacing, dan kumbang.

Bulbul tidak memiliki umur yang panjang semasa mereka hidup, paling lama hanya sekitar lima tahun.

Mengapa? Sampai saat ini masih belum ada teori pasti yang dapat dengan yakin dinyatakan sebagai penyebab.

Beberapa peneliti memiliki teori tersendiri, teori paling umum adalah karena bulbul termasuk burung berukuran kecil maka akan dengan mudah dimakan predator di alam liar.

Selain itu, ada penelitian baru yang dinyatakan bahwa adanya pemanasan global dan perubahan iklim drastis menyebabkan bulbul harus terus beradaptasi dengan iklim lingkungan, mengubah jadwal migrasi mereka sehingga sulit untuk bertahan hidup jauh lebih lama.

Gambar: gerava.com
LihatTutupKomentar