Basenji Anjing Pemburu yang Tak Bisa Menggonggong

Basenji Anjing Pemburu yang Tak Bisa Menggonggong

Jika berbicara tentang anjing, sebagia orang pasti terpikirkan dengan kebiasaan menggonggongnya. Menggonggong adalah salah satu cara anjing dalam mengekspresikan diri. 

Menariknya, ada satu ras anjing yang tidak bisa menyalak atau menggonggong layaknya anjing pada umumnya, yaitu Basenji.

Jika berbicara tentang anjing, sebagia orang pasti terpikirkan dengan kebiasaan menggonggongnya.

Menggonggong adalah salah satu cara anjing dalam mengekspresikan diri. Menariknya, ada satu ras anjing yang tidak bisa menyalak atau menggonggong layaknya anjing pada umumnya, yaitu Basenji.

Identitas Basenji

Basenji merupakan breed anjing dari wilayah Afrika Tengah yang merupakan satu dari empat belas anjing dengan ras termurni. Menurut United Kennel Club, Basenji dikelompokkan ke dalam anjing sighthound atau gazehound yang memiliki kemampuan berburu dan mengintai dengan mengandalkan penglihatan serta kecepatan.

Sementara itu, The Fédération Cynologique Internationale (FCI) menempatkan Basenji sebagai anjing Splitz dan primitif. Hal ini dikarenakan Basenji termasuk dalam ras primitif.
Berbeda dengan anjing lainnya, bentuk laring Basenji terbilang tidak lazim, sehingga ia mempunyai suara yang juga tak biasa. Karena hanya dapat menggeram, Basenji disebut dengan anjing tanpa gonggongan. Anjing Basenji yang tumbuh bersama anjing ras lain biasanya dapat meniru suara menyalak.

Serba-serbi Anjing Basenji

1. Penampilan

Basenji tergolong dalam anjing ras bertubuh kecil dengan tinggi berkisar antara 41-46 cm dan berat berkisar 9,1-10,9 kg. Rambutnya terbilang pendek dengan bentuk telinga yang tegak dan bagian dahi umumnya terdapat lipatan atau kerutan. Lehernya tampak anggun, sementara ekornya memiliki karakteristik melengkung dan kencang. Saat berlari cepat, anjing ini akan meluruskan ekornya untuk menjaga keseimbangan.
Anjing ini memiliki mata berbentuk kacang almond yang tajam, sehingga sangat baik dalam megintai.  Sementara itu, Basenji jantan dewasa punya tubuh yang lebih besar dibandingkan anjing betinanya.

Berbicara soal warna, anjing ini hadir dengan beberapa warna yang berbeda, seperti hitam, merah, belang, hingga tiga warna. Sementara itu, kaki, dada, serta ujung ekornya memiliki warna putih. Ada pula anjing Basenji yang hadir dengan warna trindle, atau tiga warna dengan brindle point, namun cukup jarang ditemukan.

2. Temperamen

Basenji cenderung memiliki keterikatan emosional terhadap manusia. Tetapi, Basenji dapat dibilang tidak terlalu cocok dengan hewan lain. Sehingga, Anda yang memelihara hewan lain namun tertarik juga memelihara Basenji perlu untuk memikirkannya kembali.

Anjing ini berkarakter waspada, energik dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Basenji muda sangat aktif dan bersemangat, namun baik anjing muda maupun dewasa cenderung diam terhadap orang asing. Anjing pemburu ini juga tidak menyukai cuaca yang basah, sehingga tidak mau keluar rumah pada cuaca yang lembap.

3. Perilaku

Memiliki sifat yang ingin tahu, Basenji akan berdiri dengan kaki belakangnya apabila tertarik pada suatu hal. Ia juga gemar memanjat serta memiliki dorongan mangsa yang cukup kuat. Bahkan, anjing ini tak segan mengejar kucing atau hewan lain yang lebih kecil darinya.

Basenji membuntuti peringkat Afghan Hound sebagai ras anjing yang paling sulit diatur atau mengikuti perintah. Namun, ia akan menunjukkan kecerdasan sejatinya terkait hal yang menyangkut kepentingan dan kemauannya, seperti kebebasan dan juga makanan.

4. Kesehatan

Menurut Amerikan Kennel Club (AKC) anjing Basenji rata-rata mampu bertahan hidup hingga usia 13-14 tahun. Umur ini terbilang 1-2 tahun lebih lama dibandingkan panjang umur anjing dengan breed lainnya. Bila berbicara tentang penyebab kematian, secara urut dari penyebab yang paling sering terjadi, yaitu usia tua, penyakit pada sistem urinasi, perilaku, dan karena kanker.

Penyakit pada sistem urinasi merupakan salah satu penyebab kematian yang paling sering terjadi pada Basenji. Sementara itu, di antara berbagai gangguan pada sistem urinasi, Sindrom Fanconi termasuk gangguan yang paling sering ditemukan.

Sindrom Fanconi adalah kelainan bawaan yang umum terjadi pada anjing Basenji. Kelainan bawaan ini terjadi karena saluran ginjal tidak dapat menyerap kembali elekrolit serta nutrisi yang masih dibutuhkan tubuh. Sindrom ini biasanya muncul saat anjing berusia antara 4-8 tahun.

Gejala kelainan ini dinilai mirip dengan penyakit diabetes, yaitu minum air berlebih yang sejalan dengan peningkatan frekuensi ataupun volume buang air kecil. Ketika urin diperiksa, akan ditemukan kandungan glukosa. Maka dari itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Demikianlah ulasan mengenai anjing Basenji. Anda yang tertarik memeliharanya, pastikan untuk memahami karakternya terlebih dahulu agar dapat hidup berdampingan dengan baik dan nyaman.

LihatTutupKomentar